Hari ini aku belajar sesuatu yang baru, bukan baru. Bahkan mungkin terdengar basi. Tentang keluarga. Ah, keluarga, ”keluarga itu apa sih”? Pertanyaan mainstream yang sering keluar dalam sebuah forum. Namun getir rasanya ketika membicarakan tentang keluarga di tengah forum kekeluargaan yang belum cukup memiliki rasa kekeluargaan (menurut ku). Seseorang berkata padaku (kami tepatnya), keluarga itu “tidak ada yang tertinggal”. Ya, aku baru mendengar kalimat ini. Tapi inilah yang aku rasakan sejak aku bergabung di kumpulan orang-orang ini. Aku selalu takut tertinggal, aku selalu takut dilupakan, karena aku selalu ingin bersama mereka. Tapi hari ini, aku bisa meyakinkan diri ini, bahwa aku tak akan ditinggalkan, aku tak akan dilupakan, selama aku tidak melakukan hal itu pada orang lain. Hari ini, secara lisan aku dan mereka (kita) semua, menyatakan, “kita adalah keluarga”. Betapa lega hati ini, saat kita semua mengatakan hal itu. Itu artinya, tak akan pernah ada ya
“Kesia-siaan adalah pantangan”. Sebuah kalimat sederhana namun memiliki arti yang sangat besar. Seseorang berkata tentang ini padaku hari ini. Awalnya aku sama sekali tak mengerti maksud dari perkataan ini, tapi ternyata se-simple kalimat tadi, jangan pernah sia-siakan apa pun. Setiap apa yang kita lakukan pasti memiliki dimensi waktu. Setiap detik dalam hidup kita adalah sebuah pilihan. “Mau tidur, mau main game, mau belajar, mau masuk jurusan apa pun, bahkan berada di sini” itu adalah pilihan, dan waktu yang kamu gunakan adalah milikmu sendiri. Waktu takkan pernah bisa kembali, jadi “jangan pernah sia-siakan waktumu”. “Setiap hela adalah motivasi, setiap keringat adalah berkah”. Setiap hela adalah motivasi, jangan pernah menyerah. Setiap keringat adalah berkah, tidak semua orang bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan. Jangan pernah sia-sia kan kesempatan yang kita miliki. Rasanya setiap kalimat yang dikatakan orang-orang hari ini saling berhubungan. Pernyataan di at