Langsung ke konten utama

Sejarah SMAN 1 Banjar


SMA Negeri 1 Banjar didirikan pada tanggal 4 Agustus 1965 dengan nama SMA Ciamis kelas-kelas jauh di Banjar bertempat di SMP Negeri Banjar. Kegiatan belajar mengajar dilakukan siang hari kira-kira pukul 13.30 WIB setelah para siswa SMP pulang.
Pada tahun 1968, SMA pun pindah ke daerah Pintusinga yang menjadi lokasi sekolah sekarang. Pada tahun itu pula, namanya berubah menjadi SMA Negeri 1 Banjar. Namun jumlah ruangan kelas masih sekitar 12 ruang kelas yang dibagi menjadi 4 ruang per-tingkatan, pertama kali dibangun oleh CV.Haruman. Adapun tahap-tahap penambahan ruang kelas adalah sebagai berikut : 4 kelas, 6 kelas, 7 kelas, 8 kelas dan akhirnya menjadi 9 kelas per-tingkatan seperti sekarang ini.
Tahun 1970 SMAN 1 Banjar mengadakan peringatan HUT ke-5 yang disebut lustrum. Tahun 1975 pun diselenggarakan kegiatan serupa. Tetapi dengan nama lain, yaitu Dasawarsa. Kegiatan berupa perlombaan olahraga, kesenian dan pameran. Urutan kepala SMAN 1 Banjar dari yang pertama sampai sekarang adalah sebagai berikut :
  1. Drs. Yudarsana (1965 – 1985) 
  2. Drs. Kocon Sudarman (1985 – 1990) 
  3. Drs. Gurbadi (1990 -1993) 
  4. Arkat Kartamihardja (1993 – 1997)
  5. Drs. Koslia (1997 - )
  6. Drs. Unen Astramanggala
  7. Drs. Mahmudin Iskandar
  8. Drs. Karta Hidayat (2001 – 2005)
  9. Drs. Wawan Gunawan (2005 – 2009) 
  10. Dra. Nuraini Pudjiastuti, M.Pd. (2009 – sekarang)
Pada Tahun 2007 SMAN 1 Banjar ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dan Umum Kementerian Pendidikan Nasional untuk menjadi RSMA-BI (Rintisa Sekolah Bertaraf Internasional) di Kota Banjar.
Dalam perjalanannya SMA Negeri1 Banjar telah banyak mencetak alumni yang berhasil dalam prestasi, profesi dan akademik, dan bahkan adapula yang menjadi pejabat seperti Bupati dan ketua DPRD.



And I proud of my School

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Sejarah (Folklore)

Soal! 1.        Jelaskan pengertian Folklore, baik menurut pendapat Alan Dundes, maupun pendapat secara umum! 2.        Sebutkan dan berikan dengan contoh cirri-ciri dari folklore! 3.        Jelaskan pengertian jenis Folklore dibawah ini dengan memberikan masing-masing dua contoh! a.        Mitologi b.       Legenda c.        Nyanyian Rakyat 4.        Apa saja yang termasuk dalam bagian dari folklore lisan, sebagian lisan, dan bukan lisan. Buatlah dengan menggunakan skema! 5.          Berikan penjelasan tentang fungsi dari : a.        Nyanyian rakyat b.       Legenda Jawaban: 1.       Folklor adalah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang...

Conan Edogawa dan Haibara

Conan Edogawa, siapa sih yang tak kenal sosokdetective cilik , lucu, keren, ganteng plus super cerdas ini? Ya, bagaimana mungkin Conan tidak lebih cerdas dari teman-temannya, karena sebenarnya dia adalah Shinichi Kudo yang telah diberi racun berupa obat Apotixin 4869 oleh organisasi hitam yang membuat tubuhnya mengecil. Begitu pula dengan Haibara, yang sebenarnya adalah Shiho Miyano. Shiho Miyano atau Haibara awalnya termasuk anggota dari organisasi hitam, dialah orang yang membuat obat Apotixi 4869 atau APTX 4869. Setelah mengetahui bahwa obat tersebut akan digunakan untuk kejahatan, Shiho berusaha untuk keluar dari organisasi hitam tetapi ia malah di kurung. Satu-satunya jalan keluar adalah meminum obat APTX 4869 buatannya, sehingga ia mengecil, bisa kabur dan menyamar menjadi Haibara. Conan dan Haibara sama-sama mengetahui hal ini. Sementara Conan tinggal bersama dengan Detective Mouri dan kekasihnya selama menjadi Shinichi yaitu Ran putra ...

Sejarah, Mars dan Struktur (2011/2012) IRM Manbaul Ulum

--> Sejarah panjang Ikatan Remaja Masjid Manba’ul Ulum (IRM-MU) SMAN 1 Banjar bermula dari semangat beberapa orang siswa untuk menghidupkan kegiatan keislaman di sekolah hingga dapat menciptakan lingkungan sekolah yang islami, sejalan dengan visi dari SMAN 1 Banjar itu sendiri, yakni “Andal dalam imtaq, peduli lingkungan , kompetitif dalam prestasi global ”. Pada awal mulanya, IRM merupakan perkumpulan beberapa orang siswa yang aktif mengurusi kegiatan-kegiatan keislaman sekolah, dan berbasis di mushola Al Ulum. Saat itu belum ada masjid, sehingga aktivitas shalat dan beberapa kegiatan keislaman lainnya dilakukan di mushola Al Ulum tersebut. Hal ini tentunya menumbuhkan kerinduan pada warga sekolah untuk memiliki sebuah Masjid Sekolah, hingga akhirnya pada tahun 1996 masjid Sekolah pun mulai dibangun. Pembangunannya disambut dengan baik oleh seluruh warga SMAN 1 Banjar waktu itu, mulai dari Guru hingga para murid, bahkan masyarakat sekita...